28.11.10

Penghambat Anak Sekolah Dasar untuk Belajar Bahasa Inggris

Perkembangan dan penguasaan teknologi telah memaksa kesepakatan internasional untuk menggunakan satu bahasa baku yang berlaku dinegara manapun, yaitu Bahasa Inggris. Hampir disetiap negara dibelahan bumi ini sepertinya menyepakati bahwa bahasa internasional yang berlaku adalah Bahasa Inggris. Hal inilah yang justru menjadi fenomena bangsa Indonesia, dimana bahasa Inggris masuk dalam jajaran pelajaran yang ternyata tidak disukai oleh sebagian besar siswa dari mulai tingkat SD sampai tingkat perguruan tinggi. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa mereka (siswa) sebenarnya ingin (berniat) menguasai bahasa Inggris, tetapi kemudian muncul permasalahan-permasalahan yang justru membuat mereka malas untuk belajar lebih tekun lagi dengan pelajaran bahasa Inggris. Ada beberapa hal yang menghambat keinginan para siswa untuk belajar bahasa Inggris, diantaranya: 



  1. Pemikiran yang terlalu sederhana (lebih rendah dari sederhana) tentang bahasa Inggris, karena bahasa Inggris bukanlah bahasa ibu (mother tongue) sehingga mereka (siswa) merasa tidak telalu berminat untuk mempelajari lebih jauh bahasa Inggris.
  2. Kurangnya penekanan penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bahasa Inggris bagaikan air diatas daun talas, sekarang belajar besok lupa. 
  3. Lingkungan yang kurang mendukung dalam penguasaan bahasa Inggris. Jarang (sedikit) disuatu sekolah atau masyarakat terjadi pembicaraan yang "ngaco" dalam bahasa campuran (sebagian Inggris, sebagian Indonesia, sebagian Daerah) antar siswa. Padahal ini merupakan salah satu cara termudah untuk membiasakan penggunaan bahasa Inggris dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Tidak terasa tapi pasti penguasaan kosa kata akan bertambah setiap harinya.
  4. Pemikiran mereka (siswa) belum mampu menjangkau jauh kedepan tentang perlunya menguasai bahasa Inggris di suatu hari. Generasi sekarang adalah generasi dengan pemikiran instan, apa yang dipelajari hari ini (inginnya) dirasakan hari ini pula.
  5. Pemikiran dan penerapan yang salah bahwa bahasa Inggris mutlak hanya digunakan pada saat pelajaran Bahasa Inggris saja, diluar pelajaran tersebut tidak perlu!
  6. Guru Bahasa Inggris yang kurang kompeten baik dari segi pengalaman penggunaan bahasa, kemampuan penguasaan bahasa, pemahaman dan penguasaan lingkungan (keadaan) kelas, penekanan pentingnya penguasaan bahasa dan penguasaan emosi anak didiknya. Hal ini seperti mudah dalam penjabaran kalimat tapi sulit dalam penjabaran tindakan. Hal paling sederhana adalah masalah kebiasaan dan kemudahan sepihak guru (hanya mencari kemudahan dalam mengajar).
Sebenarnya masih banyak faktor lain yang mempengaruhi (minimal) kemauan anak didik untuk belajar bahasa Inggris. Diantaranya pemerintah kurang memperhatikan guru bahasa Inggris di tinggat Sekolah Dasar, hampir di setiap Sekolah Dasar cukup hanya mengandalkan sukwan yang asal bisa Bahasa Inggris.

Untuk program sertifikasi guru juga tidak ada keharusan guru untuk di tes kemampuan berbahasa inggris, setidaknya ada pendidikan khusus untuk guru untuk sekedar tahu pengucapan bahasa inggris agar guru tidak terlalu tabu dalam menggunakan bahasa inggris.
Mudah-mudahan artikel ini menjadi pemicu khususnya bagi guru-guru untuk belajar sedikit saja mengenal Bahasa Inggris……

2 comments:

Anonymous said...

Assalamu alaikum....

salam kenal 0_0

Emma Handoko said...

wa'alaikum salam....salam kenal kembali

Post a Comment

 

©2013 the healing | by eppoh