10.10.11
memahami diri sendiri
Mungkin hatinya telah hancur berkeping-keping. Namun dalam tidurnya, ia masih bermimpi mengejar matahari. Dunia melihat ia tersenyum, walaupun sebenarnya hatinya menangis. Masih banyak mimpi yang belum diraih dalam hidupnya. Ia masih ingin terbangun dan menatap langit dengan asa yang berkilauan. Tidur ini hanya sementara. Setelah itu, ia akan bangun lagi. Seandainya ia memiliki sayap seperti kupu-kupu, mungkin ia telah terbang tinggi. Terus terbang dan mengepakan sayapnya. Mencari setiap potongan kehidupan yang masih berserakan di atas bumi. Mencari sebentuk cinta untuk mengisi relung hatinya. Mencari ketenangan jiwa. Memahami hakekat kehidupan. Ya, kehidupan.
Ada tawa dan tangis. Ada senyuman dan kepedihan. Seperti dua mata sisi uang. Saling berhubungan. Menempel satu sama lain. Tidak terpisahkan. Dari situlah manusia bisa belajar melihat, merasakan, memahami setiap emosi dari dalam jiwa. Emosi yang bisa terlihat hanya dengan melihat sekejap raut wajah orang lain. Manusia menjalani kehidupan ini dengan tawa dan tangis, bahagia dan sedih, jatuh dan bangun, harapan dan kekecewaan, cinta dan benci, serta kebaikan dan kemaksiatan. Dalam mengekspresikan emosi2 jiwa, manusia seringkali memakai topeng. Topeng yang menuntupi wajah asli mereka. Menutupi perasaan mereka. Seberapa lihai saya memakai topeng?? Saya menilai diri saya cukup pandai memakai topeng kehidupan. Orang lain bisa melihat saya tertawa lepas walau hati saya perih sekalipun. Orang lain bisa melihat saya tersenyum, namun hati saya sedang menangis sejadi-jadinya. Orang lain bisa melihat saya termenung, tapi dalam hati ada api yang membakar semangat untuk bisa tertawa lagi. Perempuan lebih pandai memakai topeng kehidupan. Itu yang saya baca dari beberapa artikel di media massa. Karena inilah lelaki seringkali salah memahami perasaan dari seorang perempuan. Mereka sulit menebak apa yang sebenarnya dirasakan oleh seorang perempuan. Namun penelitian ini belum bisa dijadikan sebuah teori karena masih bersifat subyektif, dan lagi semua perempuan belum tentu pandai menggunakan topeng di wajahnya. Ada kalanya sebuah senyum atau tetesan air mata adalah kejujuran yang tidak bisa dibendung lagi untuk diperlihatkan pada dunia. Beberapa teman saya mengatakan bahwa saya ekspresif dalam memperlihatkan apa yang bergejolak di dalam hati. Apapun yang saya rasakan dapat terlihat dari sikap saya. Itu kata mereka. Lain lagi dengan beberapa teman saya yang sungguh mati tidak tau apa yang sedang saya rasakan dalam hati. Walau saya tertawa terbahak-bahak dan tersenyum lebar, mereka tidak tau kesedihan macam apa yang sedang bertengger di relung hati.
Walau begitu, melepaskan topeng kehidupan sejenak bisa melegakan jiwa. Memberi peluang kepada kita untuk menjadi diri sendiri. Menangis ataupun tertawa, ada orang lain yang bisa mengulurkan tangan untuk memeluk, berbagi rasa dan memberikan energi positif pada kita. Atau hanya sekedar meminjam kuping mereka untuk mendengar perih hati. Orang lain bisa memberikan kekuatan pada kehidupan kita lewat wejangan-wejangan pedas yang menampar jiwa. Mereka memberikan keyakinan pada diri bahwa semua baik2 saja. Bahwa hidup masih terus berjalan, dan matahari masih tetap bersinar. Dunia bisa melihat manusia tanpa batasan, dengan tawa ataupun air mata. Dan dunia masih ingin melihat itu semua dari manusia. Dari situlah warna-warni kehidupan bisa terasa, pelajaran berharga bisa didapatkan. Dengan tawa dan tangis, manusia bisa belajar memahami arti bahagia dan syukur. Dan topeng, masih selalu dibutuhkan sesekali waktu. Yaa,,sesekali waktu saja.
Walau begitu, melepaskan topeng kehidupan sejenak bisa melegakan jiwa. Memberi peluang kepada kita untuk menjadi diri sendiri. Menangis ataupun tertawa, ada orang lain yang bisa mengulurkan tangan untuk memeluk, berbagi rasa dan memberikan energi positif pada kita. Atau hanya sekedar meminjam kuping mereka untuk mendengar perih hati. Orang lain bisa memberikan kekuatan pada kehidupan kita lewat wejangan-wejangan pedas yang menampar jiwa. Mereka memberikan keyakinan pada diri bahwa semua baik2 saja. Bahwa hidup masih terus berjalan, dan matahari masih tetap bersinar. Dunia bisa melihat manusia tanpa batasan, dengan tawa ataupun air mata. Dan dunia masih ingin melihat itu semua dari manusia. Dari situlah warna-warni kehidupan bisa terasa, pelajaran berharga bisa didapatkan. Dengan tawa dan tangis, manusia bisa belajar memahami arti bahagia dan syukur. Dan topeng, masih selalu dibutuhkan sesekali waktu. Yaa,,sesekali waktu saja.
sumber: all mine
No comments:
Post a Comment