11.3.12
Mengatasi ‘Baby blue syndrome’
Biasanya para ‘new mommy’ mengalami apa yang dinamakan ‘baby blue syndrome’. Apakah itu? Stress ringan yang dialami pascamelahirkan, gangguan emosi atau psikologis sang ibu. Depresi ini dapat menjadi berat, jika tidak diatasi. Tidak setiap ibu yang baru melahirkan mengalaminya, dengan persentasi hampir 80% mengalaminya. Perubahan emosi ini disebabkan oleh gangguan hormonal, psikis, sosial, maupun fisik. Hal ini dialami karena sang ibu mengalami suatu perubahan pada dirinya, yang berbeda sebelum & sesudah memiliki anak.
Untuk mengatasinya, simak tips berikut:
- Dukungan dari orang sekitarnya adalah penting, terutama suami. Motivasi serta suntikan semangat dari sang suami mampu membantu mengatasi keadaan ini. Dampingi istri di saat masa-masa ‘kegalauan’ ini.
- Istirahat. Tidurlah ketika si bayi tidur. Hal ini untuk mengantisipasi kelelahan ketika si bayi belum beradaptasi menyusuaikan jam tidurnya. Jika memungkinkan, mintalah orang terdekat untuk turut membantu.
- Berikan waktu untuk diri sendiri/biasa yang disebut dengan ‘me time’. Walapun untuk sekedar mendengarkan musik, membaca, atau menonton TV. Mendengarkan alunan musik klasik dapat juga membantu, seperti memperdengarkannya ketika bayi masih dalam kandungan.
- Berbagi ceritalah dengan sesama ibu-ibu. Temukan motivasi dalam komunitas itu, karena dengan mengalami keadaan yang sama, merupakan sumber kekuatan, sehingga dapat berbagi masukan & solusi untuk membantu. Komunitas ini dapat ditemukan dengan berbagai macam milis, blog grup, dsb.
- Tanamkan kepercayaan dalam diri sendiri bahwa akan berhasil melaluinya. Mendekatkan diri denganNya, membaca ayat suci, dapat membantu untuk menenangkan jiwa. Memang tugas mulia seorang ibu untuk membesarkan & mendidik anak-anaknya.
No comments:
Post a Comment