19.7.12

Alasan Orang Hobi Merekam Adegan Seks Sendiri

Kasus video porno yang direkam sendiri (sexting) sudah banyak merebak di Indonesia. Dari orang biasa sampai selebritis seperti artis bahkan politisi.
Sebenarnya apa yang menyebabkan orang mau dan suka merekam adegan tersebut bahkan sampai berkali-kali. Menurut psikolog Dinasti Widarsari, M.Psi., Psi kepada OktoMagazine bahwa, “Manusia itu punya ego. Ketika melakukan dokumentasi, ego dan alam bawah sadar mereka yang mendorong untuk melakukan itu. Sebenarnya jarang orang yang merekam untuk sengaja disebar. Kalaupun tersebar, itu karena faktor kecerobohan saja.”

“Meskipun tidak tertutup kemungkinan, ada sebagian orang yang berjiwa exhibionist. Yang pasti tingkat kedewasaan orang-orang itu bisa dikatakan rendah karena mungkin butuh pengakuan dan menimbulkan rasa bangga meskipun salah, “tambah Dinasti.

Sexting sendiri mulai populer sejak tahun 2005 seiring semakin berkembangnya teknologi kamera ponsel. Hal ini pertama kali berkembang di beberapa negara besar seperti AS, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru dan beberapa negara Eropa Barat. Sebuah survey yang dilakukan Majalah Cosmogirl mencatat bahwa 39 persen remaja dan 59 persen orang dewasa mengabadikan adegan intimnya dengan menggunakan ponsel. Mereka melakukan itu dengan berbagai alasan, diantaranya:

  1. Sebagai dokumentasi dan koleksi pribad. Seperti dijelaskan juga oleh Psikolog Dinasti Widarsari di atas, pada dasarnya tidak ada niatan perekam untuk menyebarkan.

  2. Untuk menilai penampilan di atas ranjang. Beberapa perekam membuat video ini untuk menilai seberapa hebatkah mereka di atas ranjang, 

  3. Untuk dipamerkan kepada teman deka. Kemungkinan ini adalah kaum exhibionist yang hobi memamerkan adegan pribadinya. Meski hanya ke  sahabat terdekat. Kasus Ariel Peterpan beberapa waktu lalu membuktikan bahwa orang dekat berpotensi  untuk menyebarkan video adegan seks sahabatnya sendiri.

  4. Fun atau kesenangan. Iseng dan bersenang-senang. Bisa dipastikan ini adalah alasan utama mereka merekam adegan seksnya sendiri. Larut dalam emosi mendorong mereka melakukannya.

  5. Bagi orang tertentu, untuk memperkuat komitmen. Biasanya terjadi bagi mereka yang protektif dan takut kehilangan pasangan. Dengan diabadikannya adegan seks, mereka berharap pasangan tidak akan lepas.

(andreascom)

No comments:

Post a Comment

 

©2013 the healing | by eppoh