17.5.12
Enjoy your own life without comparing
Aura negatif seperti menyelubungi setiap hurufnya ya? Hehe.
Anehnya, kita malah sangat familiar dengan kata itu. Saya rasa setiap orang, bahkan orang paling positif di dunia pun, kemungkinan besar pernah mengalami: membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Mungkin ada yang berpikir: ‘sebenarnya itu ga salah-salah banget sih, kan bisa jadi pernyemangat juga’.
Begini, saat kita melihat kelebihan orang lain dan membandingkannya dengan kekurangan kita, apa kita akan termotivasi? Atau jika kita membandingkan kelebihan kita dengan milik orang lain, apa kita akan merasa lebih baik? Dalam hal banding-membanding, pasti ada pihak yang lebih baik dari yang satunya. Even if we are better than others, we may be artificially inflated from this comparison, but it’s only a short-lived boost of ego that easily knocked down.
Tentu aja kita sangat boleh (harus malah) punya panutan yang menginspirasi kita agar memotivasi hidup. Tapi kita harus tahu bedanya hal itu dengan membanding-bandingkan.
Dimana pun kita berada, pasti tiap dari kita kenal seseorang yang ‘menjulang’. Entah itu dia ahli bikin karya ilmiah, atau peserta pertukaran pelajar kemana-mana, atau dia punya dua Ferrari dan satu Roll Royce, atau jago bikin desain grafis, atau juara basket se-Pulau Jawa, dll. Dan secara ga sadar pasti kita pernah membandingkan diri kita dengan orang-orang itu.
Jauh dari termotivasi, lebih sering hasilnya adalah kita jadi unhappy (atau malah depresi?) karena merasa kurang dari orang yang kita bandingkan itu. Padahal kalau mau dipikir-pikir, kita juga ga kalah menjulang dari orang itu. Mungkin kita jago main suling, atau lancar sekali berbahasa spanyol, atau hebat dalam berkomunikasi dengan orang, dll. Hal-hal itulah yang ga akan keliatan kalo kita terus-terusan membandingkan diri dengan orang lain.
So, stop comparing yourself to others! Setiap orang itu unik dan ga sama. Ga adil lah kalo membandingkan diri dengan orang lain. Berhenti melakukan ini emang susah, makanya harus dilatih, masbro mbaksis. Soalnya manusia itu udah dari sananya suka melakukan ini. Membanding-bandingkan diri juga membuat kita ga bersyukur sama Tuhan yang udah memberi kita begitu banyak kelebihan. Jadi cara lain supaya kita berhenti membandingkan adalah dengan fokus pada pengembangan kelebihan dan kekuatan kita, terus bersyukur deh sama Tuhan.
Ga ada manusia yang sempurna, tapi tiap dari kita membawa sebuah misi di pundak masing-masing untuk membuat dunia ini sempurna.
sumber: Marquis de Condorcet
No comments:
Post a Comment